Jumat, 03 Agustus 2018

DOSIS BAYI DAN ANAK

DOSIS  BAYI  DAN ANAK
Memilih dan menetapkan dosis bayi – anak memang tidak mudah, banyak faktor yang harus diperhatikan. Diantaranya keadaan pasien, kasus sakit, jenis obat, toleransi tubuh dan lainnya. Respon  tubuh bayi dan anakterhadap obat tentulah tidak sama dengan respon orang dewasa. Berbagai mekanisme metabolik yang terdapat pada bayi, terutama bayi prematur dan bayi baru lahir memang belum  berkembangkan dengan sempurna. Hal ini juga menyebabkan biotransformasi terhadap obat menjadi terganggu, sehingga obat akan berakumulasi ke arah konsentrasi  letalnya dalam darah, keadaan ini jarang terjadi pada orang dewasa.

Respon tubuh bayi terhadap obat dalam usia beberapa minggu yang pertama dalam kehidupannya akan jauh berbeda dibandingkan respon tubuh anak yang berumur satu tahun.  Begitu pula respon tubuh anak berumur 1 tahun akan berbeda dengan orang dewasa. Ada kalanya dosis obat dinyatakan dalam mg/kg BB. Pernyataan dosis seperti ini sebetulnya lebih baik , karena dosis akan berlaku untuk semua pasien , mulai bayi , anak , hingga orang dewasa. Namun pada kenyataannya , dosis obat yang tercantum  umumnya, kebanyakan hanya untuk orang dewasa, sehingga jika dikehendaki dosis bayi dan anak dihitung berdasarkan dosis dewasanya. Perhitungan dosis bayi dan anak terhadap dosis dewasa dapat dilakukan  berdasarkan usia, bobot badan atau luas permukaan badan.
Saat ini perhitungan dosis bayi dan anak berdasarkan usia/umur orang dewasa sudah sangat jarang dilakukan. Yang saat ini banyak dipakai adalah perhitungan dosis anak terhadap orang dewasa berdasarkan pada luas permukaan badan sebenarnya, perhitungan inilah yang dianggap paling baik untuk saat ini, karena perhitungan luas permukaan telah memperhitungkan bobot badan dan tinggi tubuh.




Berikut ini adalah daftar perkiraan dosis bayi dan anak terhadap orang dewasa yang dihitung berdasarkan berat/bobot badan.

UMUR
BERAT BADAN (KG)
DOSIS BAYI- ANAK   VS 
DOSIS DEWASA
Bayi  prematur*
1,13
2,5- 5%
1,81
4-8%
2,27
5-10%
Bayi baru lahir
3,18
12,5%
2 bulan
4,54
15%
4 bulan
6,35
25%
12 bulan
9,98
29%
3 tahun
14,97
33%
7 tahun
22,68
50%
10 tahun
29,94
60%
12 tahun
35,52
75%
14 tahun
45,36
80%
16 tahun
54,43
90%

Mis.  Sediaan Amoxicillin 500mg  untuk  anak 4 bulan , dengan berat badan 6,35 kg
 = 25/100 x 500mg = 125 mg.
Umur kadang tidak menjadi penting jika berat badan anak melebihi rata2 maka yang dipakai adalah ukuran berat badan nya.
Mis. Sediaan amoxicillin 500mg untuk anak 20 tahun dengan berat badan 35,5 kg maka 75/100x 500mg = 375 mg dosis yang dibutuhkan.

Ref. ISO Vol.43-2008

Jumat, 08 Juli 2016

CACINGAN


Cacing itu cerdik, lucu, dan menggemaskan. Tetapi itu hanya berlaku di film-film kartun untuk anak-anak. Cacing juga organisme yang dibutuhkan untuk menggemburkan tanah. Namun pandangan berubah ketika makhluk seperti itu menumpang hidup atau menjadi parasit dalam tubuh anak-anak.
Istilah awam ketika cacing menumpang hidup dalam tubuh manusia dan membuat induk semangnya menderita gangguan kesehatan adalah cacingan. Jenis cacing yang sering menjadi parasit pada tubuh manusia adalah cacing kremi (Enterobius vermicularis), cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale, Necator americanus), dan cacing rambut (Trichostrongylus colubriformis). Akan tetapi, belum tentu yang membuat anak cacingan itu dari cacingnya sendiri bunda, ada yang bisa terkena dari telur atau larvanya. Telur yang tertelan maupun larva yang menembus kulit dapat berkembang biak menjadi cacing di tubuh anak.

Penularan penyakit cacing dalam satu lingkungan atau satu keluarga juga dapat dipengaruhi oleh debu yang dapat diterbangkan oleh angin dan mudah tertelan’ketika larva atau telur cacing jatuh ke makanan, terutama makanan pinggir jalan. 
Umumnya cacing masuk melalui makanan, meskipun ada juga yang masuk melalui pori-pori kulit, misalnya cacing tambang. Sebagai parasit, cacing hidup dari makanan yang sudah ada dalam tubuh kita atau dengan kata lain mereka mengambil jatah asupan yang seharusnya digunakan untuk menunjang aktivitas tubuh dan pertumbuhan.

Ketika jumlahnya masih sedikit, gejala dan tanda cacingan barangkali tidak kelihatan atau tidak begitu jelas. Namun ketika jumlahnya cukup banyak, gejala yang harus dikenali adalah lesu, tak bergairah, suka mengantuk dan badan kurus meskipun anak masih doyan makan. Gangguan yang dapat dialami adalah kurang gizi, kurang darah atau anemia. Yang memrihatinkan adalah apabila gangguan-gangguan tadi sampai berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasasan dan menurunkan daya tahan tubuh anak. .

Pantat gatal merupakan salah satu gejala untuk cacingan jenis cacing kremi. Ketika spesies ini menjadi parasit, indung cacing keluar dari lubang anus, biasanya pada malam hari ketika buah hati kita tidur, dan meletakkan telurnya di daerah peri-anal (sekeliling anus. Menggunakan selotip, sampel telur dapat diambil dan diamati melalui mikroskop. Penularan cacing kremi terjadi  dari tangan ke mulut sesudah menggaruk daerah dubur yang terasa gatal.

 →Pada infeksi cacing gelang, infeksi sering baru diketahui setelah cacing keluar secara spontan bersama tinja atau dimuntahkan. Telur cacing menetas di usus menjadi larva yang kemudian menembus dinding usus, masuk ke aliran darah dan menimbulkan gejala-gejala seperti batuk, bersin dan demam ketika ada yang memilih paru sebagai tempat tinggal yang baru. Saking banyaknya, cacing juga dapat menyebabkan obstruksi total pada saluran cerna, yang merupakan kondisi darurat sehingga penderita perlu dirujuk ke rumah sakit.

Pencegahan infeksi cacing dilakukan dengan upaya-upaya memperbaiki sanitasi lingkungan, terutama tempat anak-anak beraktivitas. Dan yang tidak kurang penting adalah mengajarkan higiene perorangan kepada buah hati kita. . Pastikan kecukupaan air bersih di rumah, selalu memasak daging hingga matang, dan untuk anak balita yang sedang tumbuh dan berkembang pada fase oral (memasukkan sesuatu ke mulutnya) agar memperhatikan kebersihan benda dan mainan sang buah hati serta juga selalu menjaga agar kuku anak selalu bersih. Jangan lupa ya untuk selalu mengajari anak misalnya cara mencuci tangan dengan teratur  dan benar.→ cara cuci tangan yg benar ada gambar

Apabila gambaran klinis menunjukkan bahwa cacing telah masuk ke dalam tubuh, upaya yang dapat dilakukan adalah pemberian obat cacing yang tersedia dalam bentuk suspensi rasa buah buahan  dan tablet. Pemberian obat cacing secara rutin tiap 6 ( enam ) bulan sekali menjaga anak untuk tetap bersih dari cacingan Bahan aktif  obat cacing , berfungsi melumpuhkan dan menghancurkan cacing-cacing seperti yang disebutkan di atas serta mengeluarkan mereka dari dalam tubuh tanpa memerlukan pencahar. 
Bagaimana jika anak sudah terkena cacingan?? Pemberian obat cacing diminum selama 3 ( tiga ) hari berturut turut untuk membebaskan anak dari cacingan. Jika setelah 3 hari tanda tanda cacingan masih belum hilang sebaiknya di bawa ke dokter.
Penting sekali memperhatikan aturan pakai yang disertakan dalam kemasan. Dan apabila  ragu, jangan sungkan untuk bertanya pada apoteker yang bertugas di apotek.

 Pentingnya Cuci Tangan yang Benar
Cuci tangan yang benar adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman
Alasan harus mencuci tangan yang benar dengan sabun
1)      Air bersih yang mengalir membersihkan kotoran dan kuman
2)    Kotoran dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran masih tertinggal di tangan
3)        Air kotor banyak mengandung kuman dan bakteri penynga
Waktu harus mencuci tangan yang benar
                                    1)      Sebelum dan setelah makan
                                    2)       Sebelum memegang tangan
                                    3)      Sebelum melakukan kegiatan apapun yang memasukkan jari kedalam mulut
                                    4)      Setelah bain dan berolahraga
                                    5)      Setelah buang air kecil dan Besar
                                    6)      Setelah buang sampah/ingus
                                    7)      Setelah menyentuh hewan peliharaan
                                    8)      Sebelum mengobati luka
Cara cuci tangan yang benar
                                    1)      Basahkan rata permukaan kedua telapak tangan dengan air mengalir 
                  2)       Sabunkan sampai berbuih 
                  3)       Usapkan kedua telapak tangan hingga sabun bener-bener rata ke seluruh telapak tangan.
                                    4)      Ratakan Sabun keselah jari
                                    5)      Bersihkan kuku jari dengan cara menggaruk-garuk jari ketelapak tangan
                                    6)      Bilas tangan dengan air mengalir hingga hilang semua sabun
                                    7)      Akhir keringkan tangan menggunakan lap tangan
5.       Penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan
                                    1)      Diare atau mencret
                                    2)      Infeksi cacing
                                    3)      Infeksi mata
                                    4)      Penyakit kulit



Rabu, 13 April 2016

Pemeriksaan Glycated Albumin

Pemeriksaan Glycated Albumin ; Indeks kontrol glikemik jangka pendek.
Saat ini pemeriksaan HbA1c paling banyak digunakan dan dianggap sebagai gold standard indeks kontrol glikemik. Namun ada beberapa kondisi yang memerlukan pemeriksaan alternatif untuk kontrol glikemik karena HbA1c dipengaruhi oleh varian hemoglobin dan kondisi lain yang mempengaruhi masa hidup eritrosit seperti anemia hemolitik dan anemia renal, sehingga kurang sesuai digunakan sebagai indikator kontrol glukosa. 
HbA1c adalah protein yang terbentuk dari reaksi antara glukosa dengan haemoglobin (bagian dari sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh). HbA1c yang terbentuk akan tersimpan dan tetap bertahan di dalam sel darah merah sekitar 3 bulan, sesuai masa hidup sel darah merah. Jumlah HbA1c yang terbentuk, tergantung kadar gula di dalam darah sehingga hasil pemeriksaan HbA1c dapat menggambarkan rata-rata kadar gula sekitar 3 bulan atau sebelumnya.
Glycated albumin merupakan suatu indeks kontrol glikemik yang tidak dipengaruhi oleh gangguan metabolisme hemoglobin sehingga dapat digunakan pada kondisi dimana HbA1c tidak dapat digunakan. Selain itu dapat digunakan untuk pengelolaan penyakit diabetes melalui pemantauan kadar glukosa jangka pendek dan konfirmasi awal untuk keberhasilan terapi.
Pemeriksaan Glycated Albumin (GA) adalah albumin yang berikatan dengan glukosa. GA menggambarkan rata-rata glukosa darah 2-4 minggu sebelum pengukuran. Jumlah GA menurun jika kadar glukosa darah berkurang dan meningkat ketika kadar glukosa darah tinggi. 
Pemeriksaan GA merupakan pengembangan dari pemeriksaan fruktosamin yang memiliki kelemahan, yakni sangat dipengaruhi oleh konsentrasi protein serum dan substansi low molecular weight (mis. bilirubin, asam urat, dan lain-lain). 
GA merupakan suatu indeks kontrol glikemik yang tidak dipengaruhi oleh gangguan metabolisme hemoglobin dan masa hidup eritrosit seperti HbA1c. 
Pemeriksaan GA dilakukan saat inisiasi terapi untuk menentukan regimen pengobatan dan dosis serta untuk menilai efikasi pengobatan secara keseluruhan. Beberapa gangguan seperti sindrom nefrotik, pengobatan steroid, severe obesitas dan gangguan fungsi tiroid dapat mempengaruhi albumin yang berpotensi mempengaruhi nilai pengukuran GA.
 Manfaat Klinis Pemeriksaan Glycated Albumin Pemeriksaan glycated albumin dapat digunakan pada saat terdapat kondisi patologis yang mempengaruhi pengukuran HbA1c seperti :
 • Kondisi anemia hemolitik, perdarahan, transfusi darah, varian hemoglobin , kehamilan, gagal ginjal kronik (khususnya yang hemodialisis), sirosis hati, status defisiensi besi dan terapi dengan sediaan besi, 
• Ketika dibutuhkan pengendalian glukosa darah yang ketat 
• Kondisi dimana terjadi perubahan glukosa darah yang sangat besar yakni DM tipe-1, dengan terapi insulin & hiperglikemia postprandial.
 • Konfirmasi keberhasilan terapi lebih awal dan saat perubahan pengobatan DM.



Kedua pemeriksaan ini tidak memerlukan persiapan khusus, Anda juga tidak perlu berpuasa sebelum pemeriksaan dilakukan. Jadi, dapat dilakukan kapanpun Anda ingin melakukannya. Cek kadar gula darah dan lakukan pemeriksaan HbA1c dan GA untuk mengetahui seberapa baik pengendalian glukosa darah Anda sehingga terhindar dari komplikasi, dan mengurangi penyebaran komplikasi jika ternyata sudah terjadi.

Reff. www.prodia.co.id






















































































Rabu, 23 Maret 2016

OBAT ASMA TERBARU: ACCOLATE & SINGULAIR

by.A.Karimah Umumnya apoteker kalau ditanya tentang obat asma, maka akan keluar jawaban: teofilin, Ventolin, dan Bricasma. He…he..he…. Kalau agak keren sedikit mungkin muncul: Pulmicort, Symbicort, dan Seretide. Mari kita berkenalan dengan obat asma generasi baru, yang belum terlalu populer disini, tetapi sangat menjanjikan bagi penderita asma. Mungkin bisa disetarakan dengan Januvia dan Trajenta di kelompok obat diabetes. Accolate dan Singulair termasuk dalam kelompok obat asma preventer, bukan reliever. Yang belum ngerti beda istilah preventer dan reliever: silakan buka buku CPE.
Accolate dan Singulair, yang masing-masing berisi zafirlukast dan montelukast, sudah cukup lama masuk ke Indonesia, namun banyak apoteker yang belum tahu cara kerja dan manfaatnya. Keduanya masuk kelompok baru, yaitu Leukotriene  Modifiers atau Antileukotriene. Seperti biasa, penemuan obat ini didasarkan pada pemahaman yang lebih mendalam tentang: apa yang sebenarnya terjadi pada penderita asma ketika mengalami sesak nafas?


Leukotrien merupakan salah satu mediator yang dilepaskan oleh mast cell dan sel-sel darah putih di paru-paru, ketika penderita asma mengalami kontak dengan alergen. Akibatnya terjadi:

- Inflamasi: saluran pernafasan mengalami bengkak dan muncul lendir, yang menyebabkan penderita sulit bernafas.
- Penyempitan saluran pernafasan (bronkhokonstriksi) yang kuat.

Hasil studi menunjukkan bahwa penderita asma mempunyai kepekaan yang sangat tinggi terhadap efek leukotriene ini.Seperti halnya obat-obatan modern, efektivitas obat antileukotriene ini diukur secara kuantitatif. Salah satu keunggulannya adalah: meningkatkan FEV1 (forced expiratory volume) dalam waktu 1 detik. FEV1 adalah salah satu kriteria yang diukur dalam penggunaan spirometer (lihat gambar), yaitu kemampuan paru-paru mengeluarkan udara dalam sekali hembusan cepat selama 1 detik. Volume udara yang keluar ini menunjukkan seberapa longgar saluran pernafasan yang dilewati udara tersebut untuk bisa keluar dari paru-paru.
Sebagai gambaran, tabel berikut adalah contoh manfaat pengobatan asma terhadap fungsi paru-paru pasien yang dirawat di rumah sakit:
- FEV6: kemampuan paru-paru menampung udara, diukur dari udara yang dikeluarkan selama 6 detik
- FEV1: kemampuan pasien menghembuskan udara dalam satu kali hembusan cepat dalam 1 detik.
Jadi sudah tidak jaman lagi mengukur efektivitas obat asma dengan "perasaan".

Kelebihan anti leukotrien:
- Aman untuk wanita hamil. Pregnancy safety index: B
- Tidak mengganggu pertumbuhan anak-anak.
Sediaan tablet: mudah diminum oleh anak-anak dibandingkan preventer lain yang berbentuk sediaan inhalasi.
Kekurangan: harganya lumayan muahhhal: belasan ribu rupiah per tablet


Sabtu, 19 Maret 2016

WHY ORIGINAL PRODUCTS?

by. A. Karimah_ Tempo hari ada beberapa orang yang bertanya: kenapa saya menuliskan nama obat2 bermerek di tulisan saya? Bukan generik? So, apakah ada yang salah? Apakah saya membela merek tertentu atau principal teretentu? Apakah saya atau account ini disponsori oleh perusahaan tertentu? Nope! Tulisan saya adalah untuk Continuing Education, bukan Basic Education. Artinya ditujukan untuk para praktisi, bukan mahasiswa S-1 atau Profesi. Coba anda baca baik-baik penjelasan saya:
- Kalau apoteker cuma mau belajar tentang nama generik, bagaimana anda bisa berkomunikasi dengan baik dengan pasien, kalau dokternya meresepkan obat bermerek? Anda sudah kenyang belajar tentang nama generik waktu kuliah
- Uji klinis hanya dilakukan oleh obat original (bermerek), bukan me-too (bermerek) atau generik, jadi dosis optimal dan data-data klinis ya diperoleh dari obat original tersebut. Me-too dan generik “hanya” melakukan uji BABE, bukan uji klinis.
- Produk me-too dan generik umumnya hanya menyalin dosis yang dituliskan oleh obat original, kadang2 bahkan salah. Coba lihat 2 contoh berikut. Data saya ambil dari buku MIMS terbaru. Anda silakan cek sendiri mana yang original dan mana yang me-too. Saya tandai dimana kesalahan penulisan dosis.

- ZITHROMAX500 mg once daily for 3 days. Pada awal launching, Zithromax juga menuliskan alternatif dosing untuk bronkhitis dengan Zithromax 250, yaitu:
* Hari 1: 2 tablet sekali minum
* Hari ke-2 sampai dengan hari ke-5: 1 tablet
- AZOMAX: Day 1: 500 mg as a single dose. Day 2-5: 250 mg once daily. Total dose of 1 g ("Nggak salah nih? Bukannya 1,5 g?").
- AZTRIN: 500 mg as single dose on the 1st day followed by single dose of 250 mg for 2.5 days ("Beneran cuma 2½ hari? Beda banget loh 2.5 days dengan day 2 – 5, atau for 4 days).
- BINOZYT: 1500 mg in a 3-day (500 mg/day) or 5-day regimen (500 mg as a single dose on day 1, then 250 mg/day on days 2-5)
- MAXMOR: 500 mg once daily for 3 days. Alternative dose (5-days administration): 10 mg/kg body weight/day for the 1st day then 5 mg/kg body weight/day for 2nd-5th day. ("Apakah kalau berat badan saya 60 kg saya perlu minum 600 mg di hari pertama, dan 300 mg di hari ke-2 sampai hari ke-5?")

Contoh berikutnya: 
- ZOVIRAX 200 untuk indikasi Herpes simplex virus infection:200 mg 5 times daily 4 hourly without night dose. Continue treatment for 5 days, but may be extended in severe initial infectuons
- ZOTER:Adult: 200-400 mg 5 times daily at 4 hourly interval. ("Pengobatannya selama berapa hari ya? Apakah ada perbedaan untuk infeksi pertama dan kambuhan? Itu untuk indikasi infeksi apa ya: Herpes simplex atau Herpes Zoster?")
- VIRETH:Adult: 200 mg 5 times daily at 4 hourly for 5 continuous days. ("Ini untuk indikasi infeksi apa ya: Herpes simplex atau Herpes Zoster? Apakah ada perbedaan untuk infeksi pertama dan kambuhan?")
- POVIRAL:Adult: 200 mg 5 times daily for 5 days. ("Interval waktunya berapa jam? Apakah ada perbedaan untuk infeksi pertama dan kambuhan? Itu untuk indikasi infeksi apa ya: Herpes simplex atau Herpes Zoster?")
- HERAX:Treatment of herpes simplex & varicella zoster infections:Adult: 200 mg 5 times daily for 4 hourly. ("Pengobatannya berapa lama? Yakin untuk varicella zoster juga 5x sehari? Bukannya 4x sehari?")
- CLINOVIR:Adult, treatment of herpes simplex infections: 200 mg 5 times daily 4 hourly. ("Pengobatannya selama berapa hari yaaaa?")
- CLOPES: Adult: 200 mg 5 times daily for 5 days. ("Interval waktunya berapa jam? Apakah ada perbedaan untuk infeksi pertama dan kambuhan? Itu untuk indikasi infeksi apa ya: Herpes simplex atau Herpes Zoster?")
- ACIFAR: adult, Herpes Simplex: 200 mg 5 times daily 4 hourly without night dose for 5 days, may be increased to 400 mg daily. ("Weleeeeh……dosis ditingkatkan jadi 400 mg sehari? Lha bukankah sebelumnya udah 1.000 mg SEHARI? (200 mg x 5). Piye iki? Emang ada data klinis mengobati Herpes Simplex infections dengan 400 mg?")

Soooooo jangan cuma antipati, tapi pelajari baik2 sebelum bertanya atau complain. Got my message?


Selasa, 26 Januari 2016

PENGOBATAN KOMPLEMENTER - PATCHPUNCTURE - I

Ayo kita kita belajar Patchpuncture...apa sih Patchpuncture itu??
Seperti Acupuncture,  acus, "jarum" (k.benda), dan pungere, "tusuk" (k.kerja) , maka Patchpuncture adalah Patch = tempel ; puncture =tusuk.....jadi tempelan yang menusuk....Lha...apalagi ini??  Masih ingat salonpas?? atau Koyo cabe?? itu adalah contoh sediaan patch yang bisa digunakan.

Patchpuncture relatif aman dan dapat kita lakukan sendiri dirumah, asal tau titik titik acupuncture nya juga..hee.heee....sama aja bohong dehhh....Eitt...jangan kecil hati...ada sedikit bocoran tentang titik titik mana saja yang mesti di tempel.

Hal hal yang perlu disiapkan sebelum melakukan  Patchpuncture :
1. Sediakan patch yang mengandung capsaicin. 
  Ada banyak patch dengan kandungan capsaicin / capsicum berbeda. Hansaplast koyo        panas mengandung  0,042 mg , koyo cabe mengandung 0.37 mg.
   Semakin besar kandungan nya, maka patch tersebut akan terasa lebih panas menusuk.
  Jika tepat diagnosa nya  maka tidak akan ada rasa menusuk, gigitan semut ato apalah...itu tandanya kita meletakkan pacth tepat pada titik sarafnya.
    
2. Potong potong patch tersebut seperti dadu.
3. Bersihkan permukaan kulit yang akan di tempel. Harus bebas dari minyak, air  dan kotoran lain. lebih bagus jika ditempel setelah selesai mandi  dalam keadaan kering.
4. Tempel pacth yang sudah dipotong kecil ke bagian bagian seperti pada gambar..
5. Hafalkan letak pada punggung tangan, telapak tangan dan telapak kaki lalu kombinasikan penempelan pacth. Semoga berhasil....
6. Karena gambar terlalu banyak, maka be continue ya...;)


A. Titik Punggung Tangan








B.  Titik Telapak Tangan