Rabu, 13 April 2016

Pemeriksaan Glycated Albumin

Pemeriksaan Glycated Albumin ; Indeks kontrol glikemik jangka pendek.
Saat ini pemeriksaan HbA1c paling banyak digunakan dan dianggap sebagai gold standard indeks kontrol glikemik. Namun ada beberapa kondisi yang memerlukan pemeriksaan alternatif untuk kontrol glikemik karena HbA1c dipengaruhi oleh varian hemoglobin dan kondisi lain yang mempengaruhi masa hidup eritrosit seperti anemia hemolitik dan anemia renal, sehingga kurang sesuai digunakan sebagai indikator kontrol glukosa. 
HbA1c adalah protein yang terbentuk dari reaksi antara glukosa dengan haemoglobin (bagian dari sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh). HbA1c yang terbentuk akan tersimpan dan tetap bertahan di dalam sel darah merah sekitar 3 bulan, sesuai masa hidup sel darah merah. Jumlah HbA1c yang terbentuk, tergantung kadar gula di dalam darah sehingga hasil pemeriksaan HbA1c dapat menggambarkan rata-rata kadar gula sekitar 3 bulan atau sebelumnya.
Glycated albumin merupakan suatu indeks kontrol glikemik yang tidak dipengaruhi oleh gangguan metabolisme hemoglobin sehingga dapat digunakan pada kondisi dimana HbA1c tidak dapat digunakan. Selain itu dapat digunakan untuk pengelolaan penyakit diabetes melalui pemantauan kadar glukosa jangka pendek dan konfirmasi awal untuk keberhasilan terapi.
Pemeriksaan Glycated Albumin (GA) adalah albumin yang berikatan dengan glukosa. GA menggambarkan rata-rata glukosa darah 2-4 minggu sebelum pengukuran. Jumlah GA menurun jika kadar glukosa darah berkurang dan meningkat ketika kadar glukosa darah tinggi. 
Pemeriksaan GA merupakan pengembangan dari pemeriksaan fruktosamin yang memiliki kelemahan, yakni sangat dipengaruhi oleh konsentrasi protein serum dan substansi low molecular weight (mis. bilirubin, asam urat, dan lain-lain). 
GA merupakan suatu indeks kontrol glikemik yang tidak dipengaruhi oleh gangguan metabolisme hemoglobin dan masa hidup eritrosit seperti HbA1c. 
Pemeriksaan GA dilakukan saat inisiasi terapi untuk menentukan regimen pengobatan dan dosis serta untuk menilai efikasi pengobatan secara keseluruhan. Beberapa gangguan seperti sindrom nefrotik, pengobatan steroid, severe obesitas dan gangguan fungsi tiroid dapat mempengaruhi albumin yang berpotensi mempengaruhi nilai pengukuran GA.
 Manfaat Klinis Pemeriksaan Glycated Albumin Pemeriksaan glycated albumin dapat digunakan pada saat terdapat kondisi patologis yang mempengaruhi pengukuran HbA1c seperti :
 • Kondisi anemia hemolitik, perdarahan, transfusi darah, varian hemoglobin , kehamilan, gagal ginjal kronik (khususnya yang hemodialisis), sirosis hati, status defisiensi besi dan terapi dengan sediaan besi, 
• Ketika dibutuhkan pengendalian glukosa darah yang ketat 
• Kondisi dimana terjadi perubahan glukosa darah yang sangat besar yakni DM tipe-1, dengan terapi insulin & hiperglikemia postprandial.
 • Konfirmasi keberhasilan terapi lebih awal dan saat perubahan pengobatan DM.



Kedua pemeriksaan ini tidak memerlukan persiapan khusus, Anda juga tidak perlu berpuasa sebelum pemeriksaan dilakukan. Jadi, dapat dilakukan kapanpun Anda ingin melakukannya. Cek kadar gula darah dan lakukan pemeriksaan HbA1c dan GA untuk mengetahui seberapa baik pengendalian glukosa darah Anda sehingga terhindar dari komplikasi, dan mengurangi penyebaran komplikasi jika ternyata sudah terjadi.

Reff. www.prodia.co.id






















































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar