Rabu, 23 Maret 2016

OBAT ASMA TERBARU: ACCOLATE & SINGULAIR

by.A.Karimah Umumnya apoteker kalau ditanya tentang obat asma, maka akan keluar jawaban: teofilin, Ventolin, dan Bricasma. He…he..he…. Kalau agak keren sedikit mungkin muncul: Pulmicort, Symbicort, dan Seretide. Mari kita berkenalan dengan obat asma generasi baru, yang belum terlalu populer disini, tetapi sangat menjanjikan bagi penderita asma. Mungkin bisa disetarakan dengan Januvia dan Trajenta di kelompok obat diabetes. Accolate dan Singulair termasuk dalam kelompok obat asma preventer, bukan reliever. Yang belum ngerti beda istilah preventer dan reliever: silakan buka buku CPE.
Accolate dan Singulair, yang masing-masing berisi zafirlukast dan montelukast, sudah cukup lama masuk ke Indonesia, namun banyak apoteker yang belum tahu cara kerja dan manfaatnya. Keduanya masuk kelompok baru, yaitu Leukotriene  Modifiers atau Antileukotriene. Seperti biasa, penemuan obat ini didasarkan pada pemahaman yang lebih mendalam tentang: apa yang sebenarnya terjadi pada penderita asma ketika mengalami sesak nafas?


Leukotrien merupakan salah satu mediator yang dilepaskan oleh mast cell dan sel-sel darah putih di paru-paru, ketika penderita asma mengalami kontak dengan alergen. Akibatnya terjadi:

- Inflamasi: saluran pernafasan mengalami bengkak dan muncul lendir, yang menyebabkan penderita sulit bernafas.
- Penyempitan saluran pernafasan (bronkhokonstriksi) yang kuat.

Hasil studi menunjukkan bahwa penderita asma mempunyai kepekaan yang sangat tinggi terhadap efek leukotriene ini.Seperti halnya obat-obatan modern, efektivitas obat antileukotriene ini diukur secara kuantitatif. Salah satu keunggulannya adalah: meningkatkan FEV1 (forced expiratory volume) dalam waktu 1 detik. FEV1 adalah salah satu kriteria yang diukur dalam penggunaan spirometer (lihat gambar), yaitu kemampuan paru-paru mengeluarkan udara dalam sekali hembusan cepat selama 1 detik. Volume udara yang keluar ini menunjukkan seberapa longgar saluran pernafasan yang dilewati udara tersebut untuk bisa keluar dari paru-paru.
Sebagai gambaran, tabel berikut adalah contoh manfaat pengobatan asma terhadap fungsi paru-paru pasien yang dirawat di rumah sakit:
- FEV6: kemampuan paru-paru menampung udara, diukur dari udara yang dikeluarkan selama 6 detik
- FEV1: kemampuan pasien menghembuskan udara dalam satu kali hembusan cepat dalam 1 detik.
Jadi sudah tidak jaman lagi mengukur efektivitas obat asma dengan "perasaan".

Kelebihan anti leukotrien:
- Aman untuk wanita hamil. Pregnancy safety index: B
- Tidak mengganggu pertumbuhan anak-anak.
Sediaan tablet: mudah diminum oleh anak-anak dibandingkan preventer lain yang berbentuk sediaan inhalasi.
Kekurangan: harganya lumayan muahhhal: belasan ribu rupiah per tablet


Tidak ada komentar:

Posting Komentar