ANTIPLATELET, ANTIKOAGULAN & THROMBOLYTIC

by Arie Karimah M_

Obat yang digunakan untuk pencegahan atau penanganan kasus yang disebabkan oleh gumpalan darah (agregasi platelet atau thrombus) ini, sering “diterjemahkan” sebagai pengencer darah. Istilah ini sangat tidak tepat, jika dilihat dari cara kerja dan efeknya. Gumpalan darah bisa terbentuk karena:

•Darah terlalu kental akibat kadar gula darah tinggi (diabetes)

•Darah mengalir tidak teratur, karena jantung berdenyut dengan irama yang tidak teratur (aritmia, irregular heartbeat).

•Adanya kerusakan / luka di lapisan endotel (dinding pembuluh darah bagian dalam), misal: karena gesekan di lokasi terbentuknya plak

Gumpalan darah BISA MENYUMBAT pembuluh darah yang menyempit, karena adanya penumpukan kolesterol di dinding pembuluh darah. Inilah penyebab terjadinya serangan jantung dan stroke. 

Perbedaan arti “pengencer darah”

•Antipaletelet: mencegah bergabungnya (agregasi) platelet. Contoh: Acardia, Cardio Aspirin, Pletaal, Plavix.

•Antikoagulan: mencegah terbentuknya thrombus. Contoh: warfarin, Simarc-2, Fraxiparin.

•Thrombolytic: melarutkan thrombus yang sudah telanjur terbentuk. Contoh: Actilyse. 

Antiplatelet biasa diberikan kepada:

•Mereka yang hasil tesnya menunjukkan adanya hiperagregasi platelet.

•Penderita atherosclerosis yang belum nampak sumbatan pada arteri (sudah ada penyempitan pembuluh darah)

•Mereka yang dapat bertahan dari serangan jantung atau stroke.

Antikoagulan diberikan kepada:

•Mereka yang sudah terdeteksi adanya thrombus (gumpalan darah)

•Mereka yang mendapat stroke akibat penyempitan (ischaemic stroke)

Thrombolytic diberikan pada penanganan awal ischaemic stroke di rumah sakit, untuk “melarutkan” thrombus yang sudah terbentuk. 

* Pasien diabetes dgn gangguan fgs ginjal yg di resepkan ketosteril, Asam folat, bic.nat, lasic juga diberi trombo aspilet. Knapa ya?

!! * ketosteril mestinya diberikan setelah pemeriksaan creatinine clearance. Kalau dia diabetes ya Thrombo Aspiletsnya berfungsi seperti yang saya tulis di atas.