Sabtu, 04 Juli 2015

HORMON SEKS WANITA

By. A.karimah.M_
Hormon seks wanita adalah salah satu yang tidak dikenal dengan baik oleh para apoteker. Bisa jadi karena rumitnya fungsi mereka, dan keterkaitannya satu sama lain. Tidak bisa hanya dengan membaca satu kali untuk bisa memahami perihal hormon seks. Saya pun perlu membaca lebih dari 20 kali untuk bisa mendapatkan pemahaman yang komprehensif.
Yang disebut hormon seks wanita bukan cuma estrogen, melainkan ada 3 jenis hormon:

- LHRH (Luteinizing Hormone Releasing Hormone)

- FSH dan LH. FSH: Follicle-Stimulating Hormone. LH: Luteinizing Hormone
- Estrogen dan Progesteron.

LHRH berfungsi merangsang pelepasan hormon berikutnya, yaitu FSH dan LH. Keduanyalah yang akan memulai rangkaian siklus menstruasi, karena FSH dan LH akan merangsang dihasilkannya pasangan hormon berikutnya, yaitu estrogen dan progesteron.
LHRH dihasilkan oleh kelenjar di otak, sehingga bisa dimengerti kenapa jika anda stres terus-menerus kadang-kadang siklus mens anda bisa terganggu.
Fungsi pasangan hormon seks wanita yang paling populer: estrogen dan progesteron:
ESTROGEN:
- Menimbulkan tanda-tanda kewanitaan pada saat pubertas, misal: memperbesar payudara, perkembangan rahim dan vagina, melebarkan panggul, dan memperbanyak jaringan lemak.
- Mempersiapkan kehamilan: penebalan dinding rahim (endometrium), yang mengandung lebih banyak darah

PROGESTERON:
- Meneruskan pematangan endometrium, yang telah dimulai oleh estrogen
- Menghambat kontraksi rahim (jika terjadi kehamilan), untuk mencegah terjadinya flek atau bahkan keguguran. 
- Menghambat perkembangan folikel baru (jika terjadi kehamilan). 
- Merangsang pertumbuhan jaringan payudara, agar siap untuk menyusui jika bayinya sudah lahir kelak

Grafik berikut saya pelajari sangat lamaaaaa…..untuk membuat saya bisa memahami hampir semua hal yang berkaitan dengan hormon seks wanita, yang tidak pernah saya temukan waktu kuliah.

* bagaimna jika dilakukan proses steril disebabkan operasi caesar 3x apakah berpengaruh terhadap produksi 3 hormon seks 
!!* Nope.....sterilisasi tubektomi hanya memotong dan menutup tuba fallopi, sehingga sel telur yang dihasilkan ovarium tidak bisa bertemu dengan sperma di tuba fallopi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar