Jumat, 03 Juli 2015

ALAT BANTU BERJALAN

by A.Karimah.M_
Mereka yang terpaksa harus dirawat di rumah sakit karena cedera (kecelakaan, jatuh), atau menderita penyakit yang menyebabkan kelemahan otot (misal: stroke), seringkali memerlukan alat bantu berjalan sekeluarnya dari rumah sakit. Alat bantu ini bisa digunakan secara permanen, atau hanya sementara, sampai yang bersangkutan mampu dan percaya diri untuk berdiri dan berjalan di atas kakinya sendiri.
Jika dilihat dari tingkat keparahannya, dari yang paling parah hingga yang paling ringan, berikut adalah urutan penggunaan alat bantu:

•KURSI RODA (wheel chair): untuk mereka yang sama sekali tidak mampu berdiri di atas kakinya sendiri. Jika diperlukan mobilitas yang tinggi, pilih kursi roda yang ringan, dengan ban yang bisa dipompa, bukan ban mati. Ban pompa lebih nyaman untuk digunakan di luar ruangan, dengan contour yang tidak rata & halus
•WALKER: sebagai metode peralihan dari kursi roda ke usaha berjalan dengan tongkat. Walker memberi kestabilan yang lebih besar dibandingkan tongkat, karena kedua tangan memegang walker & penderita merasa “dikelilingi” oleh pengaman. Hmmm..mirip fungsi baby walker. Unyil2 akan merasa nyaman di dalam baby walkernya sebelum mereka berlatih untuk berjalan sendiri. Jika diperlukan mobilitas yang tinggi, pilih walker yang ringan, beroda dan bisa dilipat.

•KRUK (crutches): untuk yang mengalami cedera parah, dan membutuhkan topangan badan, sehingga bisa bebas bergerak sendiri. Ada 2 jenis: axillary (di bawah ketiak) dan forearm (di siku). Umumnya digunakan sepasang, meskipun bisa digunakan hanya satu, sesuai kebutuhan. Hmmm….. Cristiano Ronaldo oge tetep ganteng meskipun pakai forearm crutches.
•TONGKAT KAKI 4 (quad cane): untuk yang membutuhkan tambahan kestabilan 
•TONGKAT KAKI 1 (cane): untuk gangguan yang paling ringan, berfungsi menambah rasa percaya diri dan mengurangi kelelahan. Bisa dipilih tongkat yang bisa dilipat, dengan pegangan yang nyaman (ada bantalan, bentuk lengkung)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar