Sabtu, 18 Juli 2015

ANTIBIOTIK PENISILIN VS SEFALOSPORIN

by.A.Karimah.M_
Saya adalah pencinta simple medication. Logika saya banyak bermain ketika menentukan terapi yang efektif. Teori-teori dasar saya adu, sampai saya menemukan pilihan terbaik. Termasuk dalam hal antibiotik. Penisilin sebagai salah satu antibiotik generasi paling tua, yang ditemukan Alexander Fleming sebelum saya lahir (ya iyalah…) masih tetap digunakan sampai hari ini. Alasan utamanya tentulah: harganya murah-meriah, profil efektivitas & keamanan juga OK. Meskipun satu golongan besar -laktamase, penisilin & sefalosporin mempunyai beberapa perbedaan, selain dalam hal harga:
PENISILIN:
•Perlu diminum 3-4 kali sehari. Bisa jadi cukup merepotkan
•Aman untuk bayi dan anak-anak. Infeksi pada bayi secara umum cukup ditangani dengan penisilin, karena sumber infeksi mereka sangat terbatas. Bayi umumnya tinggal di rumah, dan hanya pergi kemana ibunya pergi. Jadi interaksi dengan penular infeksi sangat sedikit. 
•Infeksi pada anak2 umumnya juga beres dengan penisilin
•Efektif untuk infeksi saluran pernafasan bagian atas

SEFALOSPORIN: 
•Generasi baru cukup diminum 2 kali sehari. Sangat baik untuk mereka yang sibuk, atau anak-anak yang sulit minum obat. 
•Harga jauh lebih mahal dibandingkan penisilin
•Efektif untuk infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bawah

Selain penisilin, anak-anak mungkin memerlukan sefalosporin, karena:
•“Daya jelajah” mereka lebih luas dibandingkan bayi: mereka bisa keluar rumah tanpa ibunya (nggak mungkin kan bayi merangkak sendirian di jalanan, hehe,…)
•Mereka bergaul dengan sesama anak-anak, teman sekolah atau teman bermain, yang mungkin sedang terinfeksi
•Mereka suka berpelukan, minum dari cangkir atau sedotan yang sama dengan teman2nya (infeksi lebih mudah menular)
•Mereka adalah kelompok yang hampir tidak pernah cuci tangan sebelum makan (kecuali emaknya rajin berteriak, hehehe…)
•Mereka lebih banyak bertemu dengan orang dewasa di sekolah maupun di sarana publik & transportasi umum. Orang dewasa inilah penular infeksi nomer satu

Tetapi most of the time, saya tetap mengobati anak-anak juga dengan penisilin, bukan sefalosporin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar