Senin, 29 Juni 2015

SELF-CARE DIABETES PART 2

Self-care lanjutan yang tidak berkaitan dengan makanan:
- Lakukan olah raga setidaknya 2 sampai 3x seminggu, masing-masing 30-60 menit. Kalau sudah purna bakti, atau letak kantor tidak terlalu jauh dari rumah, lakukan setiap hari. Olah raga berbeda dengan aktivitas fisik ya. Kalau nyapu, ngepel, berkebun, mondar-mandir di rumah, ke pasar, atau jalan-jalan di mall, itu namanya aktivitas fisik. Sanes olah raga. Pilih olah raga yang tidak memerlukan partner, sehingga tidak ada alasan anda tidak bisa berolah raga karena tidak ada partner. Contoh: jalan cepat, jogging, bersepeda, berenang, treadmill. Kalau lagi musim hujan ya pilih olah raga di dalam ruangan. Jangan pilih tenis, badminton, apalagi futsal….hehehe…. (kalau tidak ada pasangannya lho ya. Kalau ada mah boleh saja)

- Tes kadar gula darah setelah olah raga: untuk mengetahui apakah porsi olah raga anda sudah cukup atau masih perlu ditambah. Ingat bahwa kadar gula darah anda ditentukan oleh 3 faktor: makanan, obat diabetes, dan olah raga
PERAWATAN KAKI:
- Pastikan selalu menggunakan alas kaki, baik ketika di rumah, apalagi di luar rumah. Jangan hanya karena sayang pada keramik atau karpet, lantas anda tidak menggunakan alas kaki. Kaki anda berharga jauh lebih mahal dibandingkan keramik dan karpet. Yang lebih ngawur lagi adalah mereka yang melepaskan alas kaki ketika berjalan-jalan di luar rumah, dengan alasan untuk merangsang saraf-saraf di telapak kaki. Totally wrong! Anda bisa memilih sandal khusus dengan tujuan ini, kalau mau. Kalau anda merasa saraf di telapak kaki sudah tidak peka, berarti penanganan diabetesnya kurang benar dan sudah terjadi komplikasi. Ada obat khusus untuk merangsang kembali saraf-saraf ini. Bukan dengan bertelanjang kaki di jalanan aspal atau paving block, yang kotor dan mungkin terdapat benda-benda tajam. Sedikit luka pada kaki penderita diabetes bisa berisiko menyebabkan terjadinya gangrene atau pembusukan akibat infeksi oleh bakteri Clostridium perfringens. Gangrene merupakan salah satu alasan dilakukannya amputasi jari atau kaki penderita diabetes. Jika hal ini sampai terjadi, maka umumnya kepercayaan diri pasien akan turun drastis. Jadi lebih baik melakukan tindakan pencegahan dengan memperlakukan dan merawat kaki dengan baik
- Pastikan kaki selalu kering, tidak lembab karena air atau keringat. Sediakan handuk di depan pintu kamar mandi. Para bapak: ganti kaos kaki setiap hari. Periksa sepatu sebelum dipakai: siapa tahu ada unyil yang iseng memasukkan paku payung ke sepatu anda. Hehehe…. Potong kuku dengan benar, jangan sampai mencederai kulit kaki
- Usahakan kaki selalu lembab, dengan cara mengoleskan pelembab, untuk mencegah kulit kering, yang bisa berakibat pecah-pecah dan memudahkan terjadinya infeksi. Karena kaki letaknya jauh dari mata, maka perawatan kaki sering terabaikan. Beda kan dengan perawatan wajah? Yang kalau kusam atau ada jerawat satu saja langsung diambil tindakan segera......by A.Karimah M



Tidak ada komentar:

Posting Komentar