Selasa, 30 Juni 2015

APOTEKER & RAMADHAN

by.Arie Karimah M_
Katanya Indonesia adalah negara dengan umat Islam terbesar di seluruh dunia. Apakah para apoteker disini menyadarinya? Khususnya berkaitan dengan bulan Ramadhan, yang sebentar lagi datang. Mari saya mengingatkan kembali tugas kita semua.

Sebagian besar penderita diabetes tidak meminum obatnya dengan benar ketika bulan puasa. Akibatnya puasa batal di tengah jalan. Sebagian lagi memutuskan tidak berpuasa karena tidak kuat. 


Saya mulai dengan obat yang paling banyak diresepkan: golongan Sulfonilurea. Yang belum ngerti atau lupa, silakan lihat gambar di bawah. Hampir semua dokter meresepkan obat2an tersebut untuk diminum sebelum makan pagi. Dan karena bulan puasa, pagi-nya disamakan dengan sahur. Dan itu SALAH BESAR! Mari kita lihat:
Tahun ini puasa akan dijalankan selama kurang lebih 13 jam. Kalau pasien diabetes minum obat Sulfonilurea sesaat sebelum sahur, maka bisa terjadi bahaya HIPOGLIKEMIA di siang atau sore hari.
Hipoglikemia: kadar gula darah kurang dari 70 mg/dL. Akibatnya bisa keluar keringat dingin, gemetaran, membatalkan puasa, atau bahkan pingsan di sekitar waktu jam 3 atau 4 sore. Kenapa? 
•Karena setelah minum obat yang merangsang pankreas menghasilkan insulin, maka sebagian besar glukosa akan disimpan sebagai cadangan.
•Sebagian orang sahur dengan makanan “ala kadarnya” dan sedikit.
•Setelah insulin menyimpan glukosa, ybs tidak mengkonsumsi kalori sama sekali selama 13 jam kemudian!

Jadi, khusus untuk bulan puasa, please…please…anjurkan seluruh penderita diabetes untuk MENGUBAH cara minum Sulfonilurea-nya menjadi saat berbuka: minum obat langsung buka. Tidak perlu menunggu 15 atau 30 menit. Wong sudah sengsara 13 jam lho, kok masih disuruh nunggu2 lagi. Hehehe…. Alasan:
•Hampir semua orang berbuka dengan yang manis2 atau berkalori tinggi, sehingga perlu diwaspadai
•Sebagian besar orang (termasuk akuuuu…), berbuka itu bertahap, artinya makan berkali2. Hehehe.. ada babak pertama pas bedug. Terus shalat maghrib. Teru s bukababak kedua. Terus babak ke-3 nanti setelah tarawih. Hahahaha…. Watch up the calorie intake
•Selambat2nya 9 jam setelah berbuka, penderita akan makan lagi, yaitu makan sahur. Jadi obat Sulfonilurea tidak dibiarkan seenaknya sendiri membiarkan insulin sebanyak2nya menyimpan glukosa sebagai cadangan, sementara glukosa di dalam darah malah rendah.
Insya Allah dengan cara seperti itu tidak akan ada penderita diabetes yang batal puasanya karena hipoglikemia di sore hari, atau takut berpuasa.

Januvia juga lebih baik diminum sewaktu berbuka. Glucophage bisa dianjurkan yang bentuk lepas lambat: Glucophaxe XR, agar cukup diminum 1x sehari setelah berbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar