Penghargaan setinggi-tingginya perlu diberikan kepada Banting & Best, yang pertama kali menemukan insulin. Pada awalnya sumber insulin diperoleh dari babi atau sapi. Namun mulai tahun 1980-an telah digunakan teknologi rekombinan DNA untuk emnghasilkan insulin secara komersial. Dengan teknologi ini, sepotong DNA insulin manusia diambil, untuk kemudian “ditanamkan” pada mikroba E. coli atau S. cerevisiae, sehingga dapat dihasilkan insulin dalam jumlah besar.
Berdasarkan awal (onset of action) dan masa kerjanya (duration of action), dikenal 4 jenis insulin
- Jenis: Rapid-acting, aspart, lispro
- Awal kerja: ¼ - ½ jam
- Masa kerja: 3 – 5 jam
- Contoh produk: Apidra Solostar, Humalog, Insuman Rapid
* Jenis: Short-acting, regular
* Awal kerja: ½ - 1 jam
* Masa kerja: 6 – 8 jam
* Contoh produk: Actrapid HM, NovoRapid, Humulin R, Humalog.
- Jenis: Intermediate-acting, NPH (isophane), lente
- Awal kerja: ½ - 2 jam
- Masa kerja: 12 – 24 jam
- Contoh produk: Monotard HM, Humulin N, Insulatard HM, Levemir.
* Jenis: Long-acting: glargine, ultralente
* Awal kerja: 2 – 3 jam
* Masa kerja: 24 jam
* Contoh produk: Lantus Solostar.
- Jenis: Pre-mixed, kombinasi rapid dan intermediate-acting
- Contoh produk: Humalog Mix 25, Humulin 30/70, Insuman Comb 25
Generasi awal insulin yang masih dikemas dengan vial dan disuntikkan dengan jarum suntik dianggap tidak memberikan kenyamanan bagi penderitanya, apalagi untuk penderita anak-anak. Pengaturan dosisnya juga sedikit menyulitkan. Dengan ditemukannya teknologi insulin pena, maka hal tersebut sudah banyak diperbaiki.
Karena penderita diabetes tipe 1 harus menyuntikkan insulinnya setiap hari, maka diperlukan pengaturan lokasi penyuntikan. Gambar berikut menunjukkan peta penyuntikan selama setahun, yang diatur secara bergiliran tiap bulan.
Selain penderita diabetes tipe 1, produk insulin kadang-kadang juga dibutuhkan oleh penderita diabetes tipe 2, dalam hal:
- Kadar gula darah terlalu tinggi, misal: lebih dari 300 mg/dL, sehingga perlu dengan cepat untuk menghindari bahaya komplikasi
- Ada gangguan fungsi hati atau ginjal
- Penderita mengalami stres akibat infeksi
- Pada saat bersamaan pasien juga mendapat pengobatan dengan kortikosteroid oral, misal: untuk pengobatan asma atau dermatitis
- Sedang hamil
- Ada komplikasi -- meskipun kadar gula darah dapat terkontrol dengan baik tanpa insulin.
By.Karimah.M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar