Saya berkenalan dengan istilah ini pertama kali ketika mengunjungi pameran terbesar tentang glucosemeter di Seattle. Ternyata hingga lebih dari 5 tahun kemudian pun masih banyak dokter internis, apalagi apoteker, hehehe…., yang masih belum familiar dengan tool super hebat untuk penderita diabetes ini.
HbA1c adalah senyawa yang terbentuk ketika haemoglobin (Hb) bergabung dengan glukosa yang ada di dalam darah. Kenapa disebut super hebat? Karena angkanya mencerminkan kadar gula darah rata-rata selama 3 bulan terakhir. Kelebihan ini tentu jauh lebih bermanfaat dibandingkan pengukuran kadar gula darah puasa, yang hanya mencerminkan kadar gula darah saat itu saja.
Jujur nih…konon HbA1c diteliti karena banyak penderita diabetes yang “nakal”. Kalau menjelang tiba waktunya kontrol ke dokter, mereka akan rajin minum obat dan diet super kenceng, sehingga kadar gula darah puasanya sehari atau 2 hari sebelum kontrol terlihat OK. Selesai kontrol, back to habit: susah lagi dietnya. Hal ini tidak bisa dilakukan dengan HbA1c. Kalau program dietnya asal-asalan, dan minum obatnya tidak teratur, maka HbA1c akan tinggi. Sebaliknya, kalau angka HbA1c-nya bagus berarti yang bersangkutan memang telah melakukan diet dengan benar dan minum obat secara teratur selama 3 bulan. Artinya itu sudah menjadi habit barunya, dan tidak ada lagi unsur “tipu2”, hehehe…..
HbA1c terutama digunakan untuk menjadi tolok ukur:
- Apakah pengobatan yang dilakukan dalam 3 bulan terakhir sudah di jalur yang benar?
- Apakah dosis obat perlu ditingkatkan, atau pengobatan perlu dirombak total?
- Apakah diet dan olah raga dalam 3 bulan terakhir sudah memadai?
- Apakah bahaya komplikasi mikrovaskular sudah dekat atau masih jauh?
Uji HbA1c tidak menggantikan pengukuran gula darah puasa, melainkan justru melengkapi. Bagi penderita diabetes, targetnya adalah < 7,0%. Cukup dilakukan 1-2 kali setahun (karena biayanya juga muahal..)
Di negara2 maju, bahkan tes HbA1c ini sudah digunakan untuk mendiagnosa diabetes. Jadi tidak lagi menggunakan gula darah puasa atau sewaktu. _by A.Karimah M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar