Nebulizer kompresor adalah nebulizer yang menggunakan tekanan udara sebagai sarana untuk memecah larutan atau suspensi obat menjadi bentuk kabut uap. Nebulizer kini bukan lagi menjadi alat yang eksklusif di rumah sakit dan klinik, melainkan sudah menjadi peralatan “biasa” di rumah. Keluarga yang mempunyai anak atau orang usia lanjut penderita asma tingkatan sedang hingga parah, sangat dianjurkan memiliki nebulizer sendiri di rumah. Cara penggunaannya mudah dipelajari, dan bagi penderita asma, jauh lebih nyaman melakukan nebulisasi sendiri di rumah dibandingkan di rumah sakit atau klinik.
Ada 2 jenis nebulizer: kompresor dan ultrasonik. Nebulizer kompresor mudah dikenali dari ciri-cirinya:
- Berukuran relatif besar, dengan berat bisa lebih dari 1,5 kg
- Sering didesain dengan bentuk yang lucu-lucu seperti mainan anak-anak, misal: kereta api, pinguin, beruang
- Membutuhkan sumber listrik. Kecuali generasi baru yang sudah bisa dioperasikan dengan menggunakan baterai
- Jika dioperasikan akan menimbulkan suara yang sedikit berisik.
Nebulizer kompresor dapat digunakan untuk obat asma reliever yang berbentuk larutan, maupun preventer yang berbentuk suspensi. Jadi jika ingin menjual nebulizer kompresor ini tidak perlu menanyakan obat apa yang akan digunakan.
Harga relatif murah, di kisaran Rp. 1 juta
Kekurangan dari nebulizer ini, dibandingkan nebulizer ultrasonik, adalah:
- Pasien harus berada dalam posisi duduk ketika menggunakannya, karena jika berbaring obat bisa tumpah
- Sisa obat yang tertinggal di wadah obat, dan tidak bisa dinebulisasi, bisa cukup banyak, sehingga jumlah obat yang mencapai paru-paru umumnya hanya 40-60% dari dosis
- Filter yang ada pada kompresor perlu diganti setiap 2 atau 3 bulan, tergantung frekuensi penggunaan....by.A.karimah.M_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar