Sabtu, 15 Agustus 2015

MEKANISME ASPIRIN SEBAGAI ANTI PLATELET


by.Sarmoko Sardimin_
Sharing pengalaman: Beberapa mahasiswa kesulitan untuk menghubungkan konsep satu dengan konsep yang lain dalam menjelaskan peristiwa molekuler atau seluler didalam tubuh. Sebagai contoh penjelasan tentang mekanisme aspirin sebagai anti-platelet. Seperti kejadian presentasi tugas semester lalu, mahasiswa mampu menjelaskan secara detil bagaimana aspirin bisa menghambat enzim siklooksigenase (COX), sehingga nantinya konversi asam arakidonat menjadi tromboksan A2 akan terhambat pula. Namun ketika ditanya “Enzim COX-nya dimana? COX punya siapa?”. (punyanya sel endotel, ada di darah, mmm... #^%&*^$#).

Jawabannya adalah enzim COX yang dihambat adalah berada di dalam trombosit (platelet) itu sendiri. Fungsi trombosit diatur oleh tiga kategori zat:

(1) kelompok pertama terdiri atas zat yang dihasilkan di luar trombosit yang berinteraksi dengan reseptor membran trombosit (misalnya katekolamin, kolagen, trombin, dan prostasiklin).
(2) kelompok kedua terdiri atas zat yang dihasilkan di dalam trombosit yang berinteraksi dengan reseptor membran (misalnya ADP, PD2, PGE2, dan serotonin).
(3) kelompok ketiga terdiri atas zat yang dihasilkan di dalam trombosit yang bekerja di dalam trombosit sendiri (misalnya prostaglandin endoperoksida dan tromboksan A2 (TXA2), nukleotida siklik cAMP dan cGMP, dan ion kalsium).
Aspirin menghambat sintesis tromboksan A2 melalui asetilasi irreversibel enzim COX. Ikatan irreversibel ini menjadi ciri khas dari aspirin dibanding NSAID lainnya (yang hasilnya NSAID lain kurang memiliki efek antiplatelet karena ikatannya reversibel). Ikatan antara gugus asetil dan gugus hidroksil dari residu serin pada posisi 529 dalam rantai polipeptida COX-1 ini mampu menurunkan produksi TXA2 yang berperan penting sebagai vasokonstriktor dan agregator platelet yang poten.
Tromboksan A2 menyebabkan trombosit berubah bentuk, melepaskan granulnya, dan beragregasi (mengelompok). Kita ingat juga bahwa trombosit (platelet) bukanlah suatu sel namun suatu turunan dari megakariosit, yang artinya trombosit tidak memiliki inti sel. Ketiadaan inti sel membuat trombosit tidak memiliki DNA yang bisa menyandi (transkripsi) COX baru ketika COX yang ada telah dirusak oleh aspirin (tidak bisa mensintesis COX lagi sehingga produksi TXA2 nya akan turun). Hal inilah yang membuat dengan dosis 80 mg/hari, aspirin bisa beraktivitas sebagai antiplatelet yang bagus, Masa hidup platelet dalam darah adalah 8-10 hari, aspirin akan mampu menghambat COX selama masa hidup platelet.
Antiplatelet yang lain yaitu klopidogrel dan tiklopidin, memiliki mekanisme aksi yang berbeda (tidak melalui jalur metabolisme prostaglandin). Obat ini mengeblok reseptor ADP pada trombosit (ADP adalah zat kelompok kedua dalam aktivasi trombosit). 
Referensi:
Katzung BG, 2007, Farmakologi Dasar dan Klinik Ed 10, EGC, hal 567
Bacaan lebih lanjut:





Tidak ada komentar:

Posting Komentar