Minggu, 09 Agustus 2015

CACAR AIR (CHICKENPOX)

Chickenpox atau cacar air, yang lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Herpes Zoster (HSV = Herpes Zoster Virus). Karena masyarakat sering mengasosiasikan herpes dengan penyakit kelamin, maka dunia kedokteran & farmasi cenderung lebih suka menggunakan istilah Varicella zoster sebagai virus penyebab cacar air. Harap dibedakan istilah antara cacar air (chickenpox) dengan cacar (smallpox). 

Kerancuan sering terjadi ketika dikatakan bahwa sekali seorang anak terinfeksi chickenpox, maka ia akan kebal seumur hidup. Hal ini memang benar. Namun pada kenyataannya, setelah dewasa virus yang sama dapat menyerang kembali, dan menimbulkan penyakit yang sedikit berbeda, yaitu shingles atau ruam saraf. Jadi bukan cacar air. Gejala khas keduanya memang sama, yaitu munculnya bintik-bintik merah berisi air. Yang membedakan adalah: chickenpox bisa muncul di kedua sisi tubuh, sementara shingles hanya muncul di salah satu sisi tubuh saja: kiri atau kanan. 

Chickenpox adalah infeksi yang sangat menular, gejalanya dimulai dengan demam, yang bahkan bisa mencapai lebih dari 39,4C. Demam ini umumnya tidak akan turun, atau turun sebentar kemudian naik lagi, dengan pemberian obat penurun demam yang dijual bebas. Bahkan kadang juga dengan antibiotik. 
Selain demam, anak-anak juga mungkin menunjukkan gejala seperti flu: hidung berair dan batuk kering.
Kepastian tentang cacar air diketahui setelah munculnya bintik-bintik merah berisi cairan (blister) yang terasa gatal, yang muncul di badan dan wajah 1-2 hari setelah muncul demam. 
Gejala cacar air pada anak-anak umumnya ringan, dengan jumlah blister yang lebih sedikit. Sedangkan pada orang dewasa gejala umumnya akan lebih parah. 

Pengobatan bisa dilakukan dengan antivirus: Zovirax atau Valtrex. Sebenarnya Valtrex yang lebih ditujukan untuk cacar air, karena 1 boks isi 42 tablet memang didesain untuk mengobati cacar air atau shingles pada orang dewasa. Satu boks pas untuk satu kali terapi selama 7 hari

Pada anak-anak, karena kedua produk tersebut tidak menyediakan bentuk sirup, maka perlu digunakan tablet splitter atau dibuat puyer. Alternatif lain yang lebih nyaman adalah diberikan obat immuno-modulator untuk infeksi virus berbentuk sirup, yaitu Isoprinosin sirup. Masa pengobatannya 7-10 hari. Antivirus akan menyembuhkan lebih cepat dibandingkan immuno-modulator.

Anggapan “kuno” yang mengatakan bahwa anak-anak yang tengah menderita chickenpox tidak boleh dimandikan, karena kumannya dapat menyebar kemana-mana sungguh salah kaprah dan tanpa dasar. Jalur virus masuk ke dalam tubuh adalah melalui saluran pernafasan. Itu kenapa muncul gejala seperti flu pada awal infeksi. Munculnya infeksi menunjukkan bahwa virus sudah berhasil “menaklukkan” sistem pertahanan tubuh, masuk ke dalam tubuh dan berkembang biak. Jadi mau menyebar kemana lagi? Mandi justru wajib dilakukan, untuk mengurangi jumlah kuman di sekitar tubuh, sehingga mengurangi risiko infeksi sekunder oleh bakteri. Begicuuuuu…….

Ketika demam dan setelah demam reda, mandi air hangat tentu lebih mudah diterima oleh anak-anak, karena perbedaan suhu yang tidak kontras antara air mandi dengan suhu tubuh.
 — bersama Cpe Alumni-Itb.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar